Angka Stunting di Kaltim di Atas Rata-rata Nasional, Capai 39.137 Kasus

Abriandi
Prevalensi stunting di Kaltim masih di atas rata-rata nasional dengan 39.137 kasus. (Foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsBalikapapan.id - Stunting masih menjadi masalah serius di Kalimantan Timur. Berdasarkan data, prevalensi stunting di Benua Etam pada 2024 mencapai 22,2 persen atau di atas rata-rata nasional.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengatakan, upaya penurunan angka stunting cukup menjanjikan. Data prevalensi stunting Kaltim pada tahun 2021 berada di angka 22,9%, dan pada tahun 2024 menunjukkan penurunan menjadi 22,2%.

Namun, menurut dia hal tersebut belum cukup karena masih berada di atas rata-rata nasional yakni 19,8 persen. Dia pun menekankan pentingnya langkah-langkah luar biasa untuk mencapai ketertinggalan tersebut.

"Secara nasional sudah lebih turun dari 1%, namun kita baru turun 0,7%. Jika kita ingin mengejar ketertinggalan, kita perlu beberapa percepatan,” kata Seno dalam arahanya pada Rakor Percepatan Penurunan  Stunting, di Ruang Ruhui Rahayu, kantor Gubernur Kaltim, Selasa (18/11/2025)

Seno meminta agar setiap daerah wajib memiliki peta wilayah prioritas dan peta keluarga berisiko stunting sebagai dasar pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif.

Selain itu, pembentukan posko-posko stunting lengkap dengan peta sasaran harus dilakukan di setiap wilayah.

“Dalam data kita, ada 39.137 kasus stunting di Kalimantan Timur. Angka ini cukup banyak. DP3A sebagai OPD pengampu harus mulai memonitor di mana balita-balita ini berada, sehingga puskesmas dan posyandu terdekat bisa memberikan layanan secara tepat," ujarnya.

Editor : Abriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network