Cegah Resiko Stunting, PLN UIP KLT bersama Rumah Zakat Sukses Gelar TJSL di Teluk Lerong Ulu

Mukmin Azis
PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) bersama Rumah Zakat telah melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam rangka mencegah stunting di Teluk Lerong Samarinda. (Foto: Ist)

SAMARINDA, iNewsBalikpapan.id - PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) bersama Rumah Zakat telah melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam rangka mencegah dan menangkal permasalahan stunting di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda sejak Desember hingga Februari 2024, untuk 20 balita stunted dan 12 ibu hamil dengan kondisi energi kronis (KEK). Program ini berhasil mengurangi risiko stunting berkelanjutan.

Pencegahan dan penanganan permasalahan stunting ini dilakukan dengan pemberian bantuan makanan tiga kali setiap harinya selama tiga bulan dengan menu yang telah diatur oleh Ahli Gizi Puskesmas Wonorejo, home visit dari kader posyandu untuk melakukan pemeriksaan tinggi badan dan berat badan bayi, bantuan suplemen dan makanan penunjang gizi bagi ibu hamil serta kelas ibu hamil.

General Manager PLN UIP KLT, Raja Muda Siregar menyampaikan, program yang bertajuk penurunan angka stunting ini mulanya inisiasi dari Srikandi PLN, dimana berdasarkan data dari Dinas terkait menunjukkan angka stunting di Kelurahan Teluk Lerong Ulu merupakan salah satu lokasi yang persentasenya cukup tinggi. Sehingga PLN mengambil langkah untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mengurangi peningkatan angka stunting di lokasi tersebut.

“Bantuan yang kami berikan sudah kami sesuaikan dengan kondisi lingkungan dan juga berdasarkan arahan dari Puskesmas setempat. Dengan demikian harapannya 20 balita dan 12 ibu hamil ini mengalami perbaikan kondisi gizi, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kondisi stunting,” ucap Raja.

Stunting sendiri merupakan suatu kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, kondisi tersebut ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar. Apabila tidak diatasi sejak dini, maka akan muncul risiko berkepanjangan, seperti gagal tumbuh yang akan menghambat perkembangan kognitif dan motorik, kemudian gangguan metabolik pada saat dewasa.

“Kondisi stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti asupan kalori yang tidak adekuat dikarenakan faktor sosial ekonomi, pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita, ketersediaan bahan makanan setempat, pengaruh budaya dan juga faktor bawaan lainnya. Melalui program TJSL ini, PLN mencoba untuk turut serta dalam penanganan stunting sejak dini yaitu dimasa kehamilan sang ibu, dan juga di masa 1000 hari pertama kelahiran dengan range usia 0 - 4 tahun yang masih dalam kategori stunted atau masih dapat diatasi melalui penambahan makanan tambahan,” jelas Raja.

Editor : Mukmin Azis

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network