get app
inews
Aa Read Next : Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia, Begini Penyebabnya

Tesla Terancam Bangkrut? Ini Kekhawatiran Elon Musk

Jum'at, 24 Juni 2022 | 11:14 WIB
header img
Elon Musk (Foto/ist)

NEW YORK, iNews.id - Produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla menghadapi kerugian miliaran dolar AS dari pabrik barunya, masalah rantai pasokan, dan lockdown Covid-19. Hal ini membuat Musk khawatir, perusahaannya tersebut akan bangkrut. 

"Dua tahun terakhir telah menjadi mimpi buruk mutlak dari gangguan rantai pasokan, satu demi satu. Kami belum keluar dari itu. Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana kami menjaga pabrik tetap beroperasi sehingga kami dapat membayar orang dan tidak bangkrut," kata CEO Tesla tersebut, dikutip dari CNN Business, Jumat (24/6/2022). 

Perusahaan akan mendekati akhir kuartal yang paling sulit secara finansial, dalam lebih dari dua tahun. Pabrik Tesla di Shanghai ditutup selama berminggu-minggu karena lockdown terkait Covid di kota itu. 

Musk mengungkapkan, dua pabrik yang dibuka Tesla pada kuartal tersebut, di Jerman dan Texas, merugikan perusahaan miliaran dolar AS karena masalah rantai pasokan.

"Ini semua akan diperbaiki dengan sangat cepat. Baik pabrik Berlin dan Austin adalah tungku uang raksasa saat ini. Ada suara menderu raksasa yang merupakan suara uang terbakar. Lebih besar dari (api) tempat sampah. Tempat sampah terlalu kecil. Berlin dan Austin kehilangan miliaran dolar sekarang. Ada banyak pengeluaran dan hampir tidak ada hasil," tuturnya.

Salah satu kritikus paling keras Tesla berpikir bahwa perusahaan menghadapi masalah keuangan yang lebih besar daripada yang disadari kebanyakan analis.

"Kebangkrutan adalah risiko nyata bagi orang-orang ini. Mengapa? Banyak uang tunai mereka dikurung di China. Mereka tidak menguntungkan sampai mereka berada di China dan, mengingat China tidak mengizinkan perusahaan untuk memulangkan dolar yang dibuat di sana ke luar negeri, dan Tesla memiliki masalah nyata," kata Gordon Johnson dari GLJ Research.

Johnson menunjuk keputusan Tesla untuk memangkas sekitar 10 persen karyawan yang digaji - bahkan ketika terus mempekerjakan pekerja produksi per jam - sebagai tanda masalah lainnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut