JAKARTA iNews.id - Setiap perusahaan otobus (PO) pasti memiliki aturannya masing-masing yang diberlakukan kepada para kru. Ada yang memang aturannya agak renggang, namun ada juga yang ketat dengan tujuan untuk meningkatkan kerapihan dan kedisiplinan.
Di Indonesia, ada beberapa PO bus yang memiliki aturan ketat. Apa saja itu? Berikut daftarnya, seperti dilansir pada, Sabtu (3/8/2022).
PO Harapan Jaya
Di urutan pertama PO bus punya aturan ketat ada Harapan Jaya. PO bus asal Tulungagung, Jawa Timur ini memiliki aturan yang super ketat untuk para awaknya, terutama sopir.
Di Harapan Jaya, sopir diwajibkan mengenakan dasi. Menurut manajemen perusahaan, ini untuk memberikan imej yang baik kepada penumpang serta memberikan pesan kepada para sopir agar selalu menjalankan tugas dengan baik.
Para sopir juga sangat dilarang untuk ugal-ugalan di jalan. Apabila melanggar atiran yang berlaku di Harapan Jaya, siap-siap sopir akan mendapat teguran dari sang bos atau bahkan bisa juga pemberhentian.
Selanjutnya ada PO SAN atau Siliwangi Antar Nusa. Jika sebagian besar PO bus memperbolehkan para kru menghisap rokok untuk memberikan rasa nyaman kepada mereka, PO yang satu ini melarangnya.
Para kru bus yang bekerja di PO SAN tidak boleh merokok selama bekerja. Saking kerasnya aturan diberlakukan, sampai-sampai perusahaan memasang kamera pengawas untuk menegakkan kedisiplinan.
PO bus asal Bengkuku, Sumatera terasbut memiliki tekad, setiap pegawai yang bekerja harus punya akhlak yang baik. Pasalnya tanpa akhlak yang baik maka sulit untuk bisa memberikan pelayanan terbaik.
Terakhir ada PO Haryanto. PO asal Kudus, Jawa Tengah ini memiliki aturan ketat yang berbeda dari yang lainnya. Alih-alih melarang merokok atau berpenampilan sangat rapi, di PO Haryanto para kru diwajibkan salat 5 waktu.
PO Haryanto, sebanyak 80% karyawan lelaki di dalamnya memiliki tato dan latar belakang pendidikan yang rendah serta track record masa lalu yang buruk. Tapi itu tidak dipermasalahkan, asalkan mereka mau mencoba menjadi pribadi yang lebih baik.
Di PO Haryanto para kru diwajibkan memperbaiki kualitas diri dan juga akhlak. Jika sedang di perjalanan pun para kru diwajibkan untuk salat kalau memang sudah waktunya yang otomatis juga memberi kesempatan penumpang untuk salat.
Editor : Mukmin Azis