JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah mengalami lonjakan pada perdagangan Senin (17/10/2022). Analis mengakui kondisi tersebut terdorong oleh sejumlah sentimen, mulai dari melemahnya dolar AS, dan peryataan Presiden China, Xi Jinping, mengenai komitmennya terhadap kebijakan ekonomi akomodatif.
Di hari yang sama, indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia tertekan di level 113,01.
"Indeks dolar AS yang lebih rendah memberikan peluang rebound untuk pasar minyak," kata Analis CMC Markets, Tina Teng dalam risetnya.
Di sisi lain, China diperkirakan akan merilis data perdagangan dan makro ekonomi pada pekan ini. Kebijakan nol-Covid Xi Jinping berpotensi membalik arah ekonomi negaranya, meski pertumbuhan PDB China pada kuartal III 2022 sempat pulih dari kuartal sebelumnya.
Harga minyak diperkirakan akan tetap fluktuatif menyusul rencana pemangkasan produksi oleh OPEC+, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (17/10/2022).
OPEC+ berjanji memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari, yang akan menyebabkan penurunan aktual sekitar 1 juta barel per hari pada 5 Oktober lalu. Kebiakan tersebut diambil karena produksi sejumlah anggota OPEC+ yang masih berada di bawah target.
Tercatat minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember naik 0,68 persen di 92,25 dolar AS per barel, setelah tertekan sebesar 6,4 persen di pekan lalu.
Tak hanya itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember turut menguat 0,60 persen sebesar 85,16 dolar AS per barel, setelah pekan lalu mengalami penurunan 7,6 persen.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Harga Minyak Mentah Melonjak Imbas Pelemahan Dolar AS ", Klik untuk baca:
https://www.inews.id/finance/bisnis/harga-minyak-mentah-melonjak-imbas-pelemahan-dolar-as.
Editor : Mukmin Azis