JAKARTA, iNews.id - Harga emas dunia melonjak 3 persen pada perdagangan Jumat (4/11/2022) waktu Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (5/11/2022) dini hari WIB.
Naiknya harga emas dipicu rilis data melonjaknya tingkat pengangguran AS pada Oktober 2022. Hal itu membuat dolar AS tertekan dan menumbuhkan optimisme bahwa bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi kenaikan suku bunga secara agresif.
Melansir Reuters, Sabtu (5/11/2022), harga emas di pasar spot naik 3 persen menjadi 1.677,67 dolar AS per ounce. Begitu juga emas berjangka AS ditutup menguat 2,8 persen menjadi 1.676,6 dolar AS.
Sedangkan emas batangan (bullion) naik hampir 2,2 persen pekan ini, yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Juli 2022.
Mengikuti data pekerjaan, indeks dolar turun 1,6 persen membuat emas yang dihargai dengan greenback lebih menarik bagi pembeli luar negeri.
"Data pekerjaan AS telah mencapai sweet spot dari apa yang ingin dilihat pasar, dan itu memungkinkan harga emas untuk reli," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff dikutip dari Reuters, Sabtu (5/11/2022).
Sebelumnya pada Rabu (3/11/2022), The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Namun, mereka juga mengisyaratkan akan segera mengurangi siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
Emas disebut sebagai pelindung nilai inflasi, namun kenaikan suku bunga membuat daya tarik terhadap emas berkurang dan tidak memberikan imbal hasil.
Analis Senior OANDA, Edward Moya mengatakan, jika data inflasi AS pada pekan depan menunjukkan penurunan, maka harga emas dapat bergerak ke level 1.700 dolar AS.
“Keterlambatan variabel panjang dari pengetatan Fed membuat para pedagang yakin mereka memilih laju kenaikan yang lebih lambat dan memutuskan nanti kapan harus berhenti,” kata Edward.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Harga Emas Dunia Melejit 3 Persen, Ini Pemicunya "
Editor : Mukmin Azis