Reza menambahkan, momentum berakhirnya masa bakti Ganjar pada 5 September 2023 juga dapat dijadikan sarana dalam mengklarifikasi isu-isu yang ada di publik, semisal terkait kinerja dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di Jateng.
"Atau mungkin Pak Ganjar perlu diperkuat oleh para ahli, akademisi, para pemikir sehingga bisa belajar dari pengalaman di Jateng itu kira-kira apa terobosan inovatif yang harus dilakukan sebagai presiden (jika terpilih) karena tantangannya lebih besar daripada Jateng," ucapnya.
Hal tersebut disampaikan karena isu kemiskinan dan ketimpangan ekonomi Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa cukup disoroti publik. Oleh karena itu, perlu dijawab oleh Ganjar program apa yang bakal dia bawa sebagai calon presiden dalam mengatasi dua masalah tersebut.
"Bagaimana program Pak Ganjar berangkat dari pengalaman Jateng ini? Kalau di Jateng dianggap ada kelemahan, itu yang harus diperbaiki. Tapi kalau ada terobosan inovatif yang dianggap sebagai keberhasilan di dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi, terutama kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, mungkin ini bisa direplikasi menjadi program nasional beliau," jelasnya.
Editor : Mukmin Azis