Raja menjelaskan bahwa salah satu kunci penting dari keberhasilan pembangunan dan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan adalah memiliki ekosistem ketenagakerjaan yang unggul dengan cara membangun budaya K3 yang baik. Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja.
“Salah satu keberhasilan implementasi budaya K3 yang dicapai PLN UIP KLT yaitu nihil kecelakaan kerja sesuai dengan Surat dari BPJS Ketenagakerjaan dengan total jumlah jam kerja aman terpanjang sampai dengan Desember 2023 mencapai 5.025.531,” tambah Raja.
Selanjutnya, harapan nasional dengan berhasilnya implementasi budaya K3 dapat menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup, dan indeks pembangunan manusia. Lebih jauh, implikasi dari keberhasilan penerapan budaya K3 akan sangat menunjang pembangunan nasional, peningkatan daya saing nasional untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, serta peningkatan daya saing nasional di era global.
Di tingkat internasional, Indonesia telah membuat komitmen yang sangat kuat untuk mewujudkan pekerjaan layak dan memainkan peranan penting guna memastikan bahwa persoalan ketenagakerjaan dan tenaga kerja dimasukkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sejalan dengan harapan nasional dalam implementasi budaya K3 yang berkelanjutan, PLN UIP KLT yang memiliki proses bisnis dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga rutin melakukan inspeksi K3 di setiap proyek. Memastikan seluruh aspek K3 dipenuhi oleh Pengawas Pekerjaan dan juga Mitra Kerja. Teguran dan peringatan akan diberikan kepada pihak yang kurang mematuhi aspek K3, sehingga menjamin bahwa persoalan ketenagakerjaanan yang bersinggungan dengan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan telah memenuhi aturan yang berlaku,” tambah Raja.
PLN berkomitmen akan mengimplementasikan dan meningkatkan pelaksanaan budaya K3 agar pelaksanaan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh masyarakat dapat berjalan dengan aman, selamat dan berkelanjutan.
Editor : Mukmin Azis