Lantas, kawasan tersebut lantas diberinama Kuleng Papan oleh para keturunannya. Dalam bahasa Paser, Kuleng berarti Balik, sementara Papan artinya Papan.
Sehingga jika diterjemahkan dengan Bahasa Indonesia menjadi Balik Papan. Nama Balikpapan diperkirakan mulai digunakan sejak 1527 hingga sekarang.
2. Permintaan Sumbangan Sultan Kutai Kartanegara
Versi kedua asal-usul Balikpapan merujuk dari salah satu buku yang ditulis seorang misionaris dari Belanda F. Valentijn. Buku itu berkisah tentang peristiwa pada 1739 silam.
Saat itu, wilayah Teluk Balikpapan menjadi kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Matapura. Sultan yang saat itu menjabat, Muhammad Idris, memerintahkan para pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan menyumbangkan bahan bangunan untuk pembangunan istana baru Kesultanan Kutai Kartanegara.
Sumbangan itu berupa 1.000 lembar papan yang dikat menjadi rakit dan dikirim ke Kutai Lama melalui perairan. Namun setiba di tujuan, ternyata ada 10 lembar papan yang terlepas di perairan.
Para warga lantas menyusuri perairan untuk mencari lembaran papan yang terlepas itu. Akhirnya, papan tersebut ditemukan di suatu lokasi yang sekarang dikenal bernama Jenebora.
Nah, peristiwa itu diyakini menjadi cikal bakal penamaan Balikpapan. Sebab, dalam Bahasa Kutai, Balikpapan berasal dari istlah "baliklah papan itu" atau papan yang kembali usai hanyu saat hendak disumbangkan.
Editor : Mukmin Azis