Profil Simon Tahamata, Kepala Pemandu Bakat PSSI, Siap Buru Talenta Diaspora Piala Dunia 2026

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id – Gebrakan besar kembali dilakukan PSSI! Sosok legendaris berdarah Maluku, Simon Tahamata, resmi ditunjuk sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) sepak bola nasional. Langkah ini menjadi strategi penting PSSI untuk memburu bakat-bakat terbaik, termasuk dari diaspora Indonesia di Eropa, demi menyongsong Piala Dunia 2026 dan kompetisi global lainnya.
Simon bukan sosok sembarangan. Mantan bintang Timnas Belanda ini punya karier cemerlang di kancah Eropa, baik sebagai pemain maupun pelatih. Ia kini akan bahu membahu bersama pelatih top dunia seperti Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto dalam membangun generasi emas Timnas.
"Kami sangat gembira menyambut Simon Tahamata ke dalam keluarga besar PSSI. Keahlian dan pengalamannya akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Kamis (22/5/2025).
Diaspora Jadi Target, Fokus Belanda dan Eropa!
Tugas utama Simon adalah mengidentifikasi dan merekrut pemain muda berbakat dari dalam dan luar negeri. Wilayah Eropa, khususnya Belanda, akan menjadi salah satu fokus utamanya, mengingat banyaknya darah Indonesia yang merumput di akademi klub top Eropa.
"Terima kasih untuk semua pesan baik yang saya terima. Saya sangat menantikan untuk bekerja dengan coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia," ungkap Simon penuh semangat.
Simon memulai karier juniornya di TSV Theole (1967–1971), sebelum bergabung dengan Ajax Amsterdam (1971–1980). Bersama Ajax, ia mengukir prestasi besar: 3 gelar Liga Belanda dan 1 Piala KNVB.
Tahun 1980, ia hijrah ke Standard Liege dan memenangkan 2 Liga Belgia, 1 Piala Belgia, serta melaju ke final Piala Winners 1982. Simon kemudian memperkuat Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren, hingga pensiun pada 1996.
Di level internasional, ia memperkuat Timnas Belanda pada periode 1979–1986 dengan 22 caps dan 2 gol. Debutnya bahkan tercatat pada laga akbar melawan Argentina di Bern pada ulang tahun ke-75 FIFA.
Editor : Mukmin Azis