Sementara itu, Area Manager Communications Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengatakan Pertamina merupakan lembaga penyalur melalui sarana penyalur resmi seperti SPBU nelayan.
Namun, kata dia, pelosok Kaltim masih kekurangan lembaga-lembaga penyalur BBM yang resmi. Hal itu menyulitkan masyarakat dan mengundang kenaikan harga di tingkat pengecer.
Kendala adalah masih kurangnya lembaga-lembaga penyalur yang tersedia di lokasi-lokasi pelosok, sehingga nelayan harus menempuh jarak jauh untuk mendapat BBM. Toh kalaupun ada biasanya melalui pengecer yang harganya lebih mahal.
Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya mendukung pemerintah setempat untuk membuka Lembaga penyalur BBM. “Untuk di pelosok tentunya kami akan mendukung pemerintah setempat jika akan membuka lembaga penyalur BBM di sana,” kata Arya Yusa Dwicandra.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait