Seiring itu, Chico mengatakan Ganjar-Mahfud bakal membangun infrastruktur pendukung di laut, seperti pasar apung dan rumah sakit apung. Tujuannya untuk memudahkan para nelayan beraktivitas dalam waktu yang lama.
"Sehingga dapat meningkatkan jumlah hasil tangkap dan berefek langsung ke pendapatan," ucap Chico.
Janji menghapuskan utang nelayan sempat diutarakan Ganjar saat berbicara di acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12). Ketika itu, Ganjar mengatakan sekitar 8,25% dari total kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp 186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja. Setelah itu (utang dihapus), kita bina dan dampingi mereka," ucap mantan Gubenur Jawa Tengah itu.
Supaya tak salah sasaran, Ganjar mengatakan, data kelompok nelayan harus masuk di pangkalan data nasional. "Kalau data kita beres, tidak sulit dilakukan tindakan afirmatif. Maka, saya komitmen untuk urusan Satu Data Indonesia biar Ganjar yang bereskan. KTP sakti adalah solusinya," kata dia.
Ganjar-Mahfud bisa dikata pasangan yang punya perhatian besar terhadap kelompok nelayan. Dalam beberapa pekan terakhir, Ganjar rutin mengunjungi kampung-kampung nelayang di berbagai daerah. Teranyar, Ganjar menemui nelayan dan pembudidaya ikan di Indramayu, Jawa Barat.
Serupa, Mahfud juga sempat berdiskusi dan makan bareng dengan kelompok nelayan di Marunda Kepu, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), pekan lalu. Pada kesempatan itu, Mahfud berjanji bakal bekerja keras untuk memperbaiki kehidupan kelompok nelayan jika Ganjar-Mahfud memenangi Pilpres 2024.
Editor : Mukmin Azis