Berapa Lama Efek Ganja Bertahan? Fakta Ini Perlu Kamu Ketahui

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id - Berapa lama efek ganja sering menjadi pertanyaan bagi banyak orang yang ingin memahami dampaknya terhadap tubuh. Nyatanya, efek dari ganja bisa sangat bervariasi tergantung pada cara konsumsi, dosis, dan kondisi individu.
Ganja adalah tanaman yang mengandung zat aktif utama yang menyebabkan efek psikoaktif atau ‘high’ pada penggunanya. Efek psikoaktif jika mengkonsumsi ganja dapat berlangsung selama beberapa jam, tetapi jejak ganja di tubuh bisa bertahan jauh lebih lama.
Efek ganja biasanya mulai dirasakan dalam 1–10 menit setelah diisap, atau hingga satu jam jika dikonsumsi lewat makanan.
Efek utama seperti euforia, peningkatan detak jantung, rasa tenang atau cemas, serta gangguan koordinasi dan memori, umumnya bertahan selama 2–3 jam setelah penggunaan. Namun, ganja dan zat aktifnya dapat tetap terdeteksi dalam tubuh hingga 30 hari setelah pemakaian, tergantung pada frekuensi dan jumlah penggunaan.
1. Dosis yang dikonsumsi, semakin banyak ganja yang dikonsumsi maka semakin kuat juga efek psikoaktif tersebut.
2. Metode konsumsi, jika pengonsumsian dilakukan dengan cara diisap, efeknya berlangsung lebih cepat. Sedangkan pengonsumsian dilakukan dengan cara dimakan, efek akan lebih lama bertahan di tubuh.
3. Metabolisme tubuh, Orang dengan metabolisme cepat akan memproses THC lebih cepat.
4. Kandungan THC (Tetrahydrocannabinol), ganja dengan kadar zat aktif yang tinggi menghasilkan efek lebih kuat dan lama
1. Perasaan yang terlalu senang
2. Peningkatan nafsu makan
3. Gangguan motorik atau konsentrasi
4. Mata merah dan mulut kering
5. Kecemasan yang berlebih
Memahami berapa lama efek ganja bertahan sangat penting untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, baik dari sisi kesehatan, keselamatan, maupun aspek hukum.
Durasi efek yang bervariasi membuat setiap individu perlu bijak dan bertanggung jawab dalam menyikapinya. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa lebih waspada terhadap dampaknya serta mengambil keputusan yang lebih sadar dan terukur.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta