get app
inews
Aa Text
Read Next : KPK Perpanjang Penahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer dalam Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikasi K3

KPK Mulai Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Senin, 27 Oktober 2025 | 18:06 WIB
header img
KPK mulai selidiki dugaan kasus mark up proyek kereta cepat whoosh. (Foto: Dok. KCIC)

JAKARTA, iNewsBalikpapan.id Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai melakukan penyelidikan terkait dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Informasi tersebut disampaikan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” ujar Asep saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan tertulis, Senin (27/10/2025).

Meski begitu, Asep belum merinci terkait penyelidikan tersebut. Termasuk kapan dimulainya penyidikan yang dimaksud. 

Sebelumnya, Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap dugaan mark up pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Tak tanggung-tanggung, dugaan mark up yang terjadi mencapai tiga kali lipat.

Dia menuturkan, proyek Whoosh memakan anggaran 17 juta dolar AS per kilometer (km) di China. Sedangkan saat proyek itu dikerjakan di Indonesia, anggarannya membengkak jadi 52 juta dolar AS per km. 

KPK sempat merespons pernyataan tersebut dengan membuat laporan ke KPK. Namun, Mahfud menolak untuk melapor dan meminta KPK melakukan penyelidikan. 

"Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up Whoosh. Di dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum (APH) langsung menyelidiki, bukan minta laporan. Bisa juga memanggil sumber info untuk dimintai keterangan," ujar Mahfud lewat akun X @mohmahfudmd, Sabtu (18/10/2025).

Editor : Mukmin Azis

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut