Prof Beri menjelaskan bahwa sudah banyak studi yang menunjukkan ganja medis memang bisa menjadi obat. Tapi, masih banyak juga yang belum diketahui tentang tanaman ini dan bagaimana ganja berinteraksi dengan obat lain serta tubuh manusia.
Di Amerika Serikat, kata Prof Beri, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui satu obat ganja nabati (Epidiolex) yang mengandung cannabidiol murni (CBD) dari tanaman ganja.
Selain itu, obat ganja lainnya yang sudah tersedia dan disetujui FDA adalah dua obat sintetis tetrahydrocannabinol (THC). Obat-obatan ini, kat digunakan untuk mengobati mual pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi (anti-muntah) dan untuk meningkatkan nafsu makan pada pasien HIV/AIDS.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah obat ganja lebih baik dari obat lainnya?
Prof Beri menegaskan bahwa belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi.
"Namun, ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik. Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja," ungkapnya.
Editor : Mukmin Azis
Artikel Terkait