3. Mengajarkan Rasa Malu dan Privasi dengan Cara Positif
Mengajarkan rasa malu pada anak bukan berarti menimbulkan rasa takut atau negatif, melainkan mengenalkan konsep privasi dan sopan santun terkait tubuh mereka.
Contohnya, anak perlu diajarkan untuk tidak membuka baju di depan orang lain selain orang tua dan selalu mandi di kamar mandi dengan pintu tertutup. Hal ini membangun kesadaran anak tentang pentingnya menjaga privasi diri dan menghormati batasan pribadi dalam berbagai situasi.
4. Menghormati Pilihan Anak Terhadap Kontak Fisik
Anak usia dini biasanya gemar menunjukkan kasih sayang melalui kontak fisik seperti pelukan dan ciuman. Namun, terkadang anak merasa tidak nyaman atau tidak ingin melakukan kontak tersebut.
Orang tua harus menghargai keputusan anak dan mengajarkan bahwa mereka berhak mengatakan “tidak” jika tidak ingin dipeluk atau dicium.
Menghormati batasan anak ini juga merupakan bagian dari pendidikan seksual yang sehat dan mengajarkan anak untuk mengenali dan mengomunikasikan batasan pribadi mereka.
Selain keempat tips di atas, sangat penting bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang terbuka dan aman dengan anak. Anak harus merasa nyaman untuk bertanya dan berbicara tentang tubuh atau hal-hal yang mereka alami tanpa takut dihakimi atau dimarahi.
Orang tua bisa mulai dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan penuh kasih sayang, serta merespons dengan sabar ketika anak bertanya. Jika anak sudah terbiasa berbicara tentang hal ini, mereka akan lebih mudah melaporkan jika menghadapi situasi yang tidak nyaman.
Ingat, pendidikan seksual bukan hanya soal menjelaskan tentang alat kelamin, tetapi membangun kesadaran dan sikap sehat sejak dini.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait