get app
inews
Aa
Read Next : BLT Rp200.000 Akan Dicairkan Pemerintah per Bulan Mulai Februari

Andi Harun Tegaskan Tidak Ada Kepentingan Pribadi di Balik Penertiban PKL

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 22:49 WIB
header img
Wali Kota Samarinda Andi Harun. (Foto: Ist)

SAMARINDA, iNews.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun menepis spekulasi mengenai adanya kepentingan pribadi dirinya di balik penertiban warung makan Iga Bakar Sunaryo pada Sabtu (27/8/2022).

"Saya pastikan tidak ada itu, dan itu semata-mata dilakukan oleh pemerintah karena baru kemarin saya dilaporkan bahwa kawasan tersebut di area pelataran ruko, di sebelahnya parit," ujar Andi Harun.

Warung tersebut mendapat perhatian bukan saja karena beraktivitas di area pelataran ruko, tapi juga posisinya yang berada tepat di sudut jalan protokol. Sehingga dianggap mengganggu estetika tata kota.

Terlebih, Andi Harun mendapat laporan bahwa warung makan tersebut melalaikan kewajibannya membayar pajak.

"Yang kedua warung iga bakar itu kan rame, katanya ya, tetapi kewajibannya atau kewajiban sebagai pengusaha itu tidak pernah bayar pajak." tambahnya.

Dia juga mengaku masih cukup banyak warung-warung yang tidak terlalu ramai daripada warung makan tersebut, namun lebih disiplin membayar pajak.

"Tetapi lebih dari itu berkali kali saya menegaskan kepada seluruh masyarakat bahwa pemerintah hanya menertibkan PKL, warung, atau kegiatan usaha pertama tidak berizin." ujarnya. 

Andi memastikan, penertiban serupa akan dilakukan secara bertahap. Pemkot Samarinda menyarankan kepada pemilik atau pengelola warung makan agar memanfaatkan sisa waktu tahun ini untuk mencari tempat yang sesuai peruntukannya.

Ia menganggap hal tersebut tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh pemilik atau pengelola.

"Apalagi ramai, sudah banyak untungnya kan. Sewa ruko atau sewa space, kan itu sudah banyak yang diuntungkan" ujarnya.

Ia menyayangkan anggapan yang menempatkan Pemkot di posisi yang salah, padalah penertiban seperti kali ini sudah merupakan tugasnya. Dia juga tidak menghendaki apabila langkah tersebut dibandingkan dengan warung-warung tenda di pelataran toko yang  sifatnya knock down atau bongkar pasang.

"Padahal kita ingin secara bersama-sama, ingin pelan-pelan membuat kita ini nyaman, tapi selalu sisi negatifnya" keluhnya.

"Kalau misalnya mungkin knock down, tempatnya bagus, tidak bertentangan dengan tata kota yang kita mau, dan tidak berada di lokasi seperti itu, tidak ada masalah sebenarnya" ujarnya.

Editor : Mukmin Azis

Follow Berita iNews Balikpapan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut