TANJUNG REDEB, iNewsBalikpapan.id - Dua nelayan terombang-ambing selama 7 hari di Perairan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Satu di antaranya tewas saat dievakuasi petugas.
Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi mengatakan, kedua korban merupakan nelayan asal Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Identitas mereka bernama Umar (42) dan Ardiansyah (32).
"Mereka hanya berpegangan pada pohon nipah dan terombang-ambing di laut selama tujuh hari," ujarnya, Jumat (17/2/2023).
Menurutnya saat dievakuasi, kondisi kedua korban dalam keadaan lemas. Mereka ditemukan nelayan lain yakni Antah dan Wahyu dalam kondisi terhanyut.
"Korban Umar saat dievakuasi sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya.
Informasi diperoleh, kedua korban awalnya berangkat melaut untuk mencari ikan pada Sabtu (11/2/2023). Menjelang malam, cuaca menjadi tidak bersahabat dan gelombang besar menghantam kapal.
"Mereka ini berangkat mencari ikan menggunakan perahu kecil dengan mesin tempel berkekuatan 15PK di Perairan Pulau Bunyu, Kaltara. Kapal mereka dihantam gelombang karena cuaca buruk," ujarnya.
Keduanya lalu memilih membuat mesin tempel untuk mengurangi beban perahu. Upaya tersebut membuahkan hasil dan perahu mereka bertahan dari hantaman gelombang. Namun, setelah dua hari terombang-ambing di lautan, perahu mereka perlahan mulai tenggelam.
Mereka kemudian menemukan pohon nipah dan dijadikan sebagai pelampung. Namun korban Umar diduga kelelahan dan mengalami hipotermia hingga akhirnya meninggal dunia. Melihat rekannya meninggal, Ardiansyah kemudian mengikat jenazah korban agar tidak hanyut.
Hingga akhirnya mereka ditemukan nelayan lain dan dievakuasi tim gabungan ke Puskesmas Derawan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Editor : Mukmin Azis